1. Lokasi Kerajaan
Berdasarkan sumber-sumber berita yang berhasil ditemukan menunjukkan
bahwa kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur, yaitu di hulu sungai
Mahakam. Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama daerah tempat
penemuan prasati, yaitu di daerah Kutai.
Sumber menyatakan baha
wa di Kalimantan Timur
telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapat pengaruh Hindu
(India) adalah beberapa dari penemuan peninggalan berupa tulisan
(prasasti). Tulisan itu berhasil ditemukan terdapat pada tujuh buah
tiang batu yang disebut dengan nama Yupa. Tulisan yang terbuat pada Yupa
itu mempergunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.
2. Kehidupan Politik
Raja-raja yang berhasil diketahui pernah memerintah kerajaan Kutai adalah sebagai berikut.
· Raja Kudungga, merupakan raja pertama yang berkuasa di kerajaan
Kutai. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah seorang kepala suku.
Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya
menjadi kerajaan dan menganggap dirinya menjadi raja, sehingga
pergantian raja dilakukan secara turun temurun.
· Raja Aswawarman, prasasti Yupa menyatakan bahwa Raja Aswawarman
merupakan seorang raja yang cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya,
wilayah kekuasaan Kutai diperluas lagi. Hal ini dibuktikan dengan
pelaksanaan upacara Aswamedha. Upacara-upacara ini pernah dilaksanakan
di India pada masa pemerintahan Raja Samudragupta, ketika ingin
memperluas wilayahnya.
· Raja Mulawarman, adalah putra dari Raja Aswawarman. Ia adalah
raja terbesar dari kerajaan Kutai. Di bawah pemerintahannya kerajaan
Kutai mengalami masa yang gemilang. Rakyat hidup tentram dan sejahtera.
Dengan keadaan seperti itulah akhirnya raja Mulawarman mengadakan upaca
kurban emas yang amat banyak.
3. Kehidupan Sosial
Berdasarkan isi prasasti-prasasti Kutai dapat diketahui bahwa pada abad
ke-4 M di daerah Kutai terdapat suatu masyarakat Indonesia yang telah
banyak menerima pengaruh Hindu. Masyarakat tersebut telah dapat
mendirikan suatu kerajaan yang teratur rapi menurut pola pemerintahan di
India. Masyarakat Indonesia menerima unsur-unsur yang datang dari luar
(India) dan mengembangkannya sesuai dengan tradisi bangsa Indonesia
sendiri.
4. Kehidupan Ekonomi
Dilihat dari letaknya, Kutai sangat strategis, terletak pada jalur
aktifitas pelayaran dan perdagangan antara dunia barat dan dunia timur.
Secara langsung maupun tidak langsung besar pengaruhnya dalam kehidupan
masyarakat Kutai, terutama dalam bidang perekonomian masyarakatnya,
dimana perdagangan juga dijadikan mata pencaharian utama saat itu.
5. Kehidupan Budaya
Salah satu yupa menyebutkan suatu tempat suci dengan kata Vaprakecvara,
yang artinya sebuah lapangan luas tempat pemujaan. Vaprakecvara itu
dihubungkan dengan Dewa Siwa. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa
masyarakat Kuta memeluk agama Siwa. Hal ini didukung oleh beberapa
faktor berikut.
· Besarnya pengaruh kerajaan Pallawa yang beragama Siwa menyebabkan agama Siwa terkenal di Kutai.
· Pentingnya peranan para Brahmana di Kutai menunjukkan besarnya
pengaruh Brahmana dalam agama Siwa terutama mengenai upacara korban.